Fakta Tembok China
(Ufogoal.net) Tembok Besar Tiongkok adalah serangkaian tembok dan benteng kuno yang terletak di Cina utara, dibangun sekitar 500 tahun yang lalu. Perkiraan panjangnya bervariasi dari 1.500 hingga 5.000 mil, tetapi survei arkeologi yang dilakukan pada tahun 2012 oleh Administrasi Warisan Budaya Negara China menyatakan bahwa tembok itu lebih dari dua kali lipat panjangnya: sekitar 13.000 mil - atau 21.000 km - panjangnya ...dan juga ada cerita mistis di balik tembok china.
1. Itu tidak bisa dilihat dari Bulan
Adalah Robert Ripley, ilustrator Amerika yang membuat kekayaan dengan fitur kartunnya Believe It or Not !, yang menyebut Tembok Besar "Karya manusia terkuat - satu-satunya yang akan terlihat oleh mata manusia dari Bulan". Pernyataan ini, tentu saja, didasarkan pada tidak ada bukti sama sekali, karena itu dibuat 30 tahun sebelum ada orang di luar angkasa. Namun itu menjadi sanksi dengan penggunaan. Bahkan Sinolog terkemuka Joseph Needham, penulis Sains dan Peradaban di Cina, menyatakan bahwa "Tembok telah dianggap sebagai satu-satunya karya manusia yang dapat dipilih oleh para astronom Mars". Meskipun didiskreditkan oleh astronot, versi Bulan masih banyak dikutip sebagai "fakta". Kebenaran didirikan sekali dan untuk semua selama penerbangan luar angkasa pertama China pada tahun 2003, ketika astronot Yang Liwei mengatakan dia tidak bisa melihat apa pun dari itu dari orbit.
2. Orang Cina tidak menyebut Tembok 'Tembok Besar'
Istilah Cina untuk Tembok muncul dari masa lalu yang jauh - jauh sebelum "Tembok Besar" digunakan - ketika setiap kota memiliki temboknya sendiri. Begitu mendasar hubungan antara tembok dan kota sehingga orang Cina menggunakan satu kata untuk menutupi mereka berdua, dan mereka masih melakukannya. Itu dia, di kamus ringkas standar Oxford Union Press: Chéng: “1. kota; 2. tembok kota ”. Tembok, tentu saja, lebih dari sekadar tembok kota, jadi orang Cina menambahkan kata sifat, bukan "besar" tetapi "panjang". Jadi bahasa Mandarin untuk "Tembok Besar", chng chéng, berarti Kota Panjang. Dan Tembok Panjang. Dan Long Cities, atau Long Walls, jamak. Ada cara untuk menyelesaikan kontradiksi: kupas tembok kota di benak Anda, rentangkan, taruh tanah pertanian dan garnisun di sepanjang itu, dan di sana Anda memilikinya - Tembok Besar sama dengan Kota Panjang.
3. Tembok yang Anda kenal dan cintai tidak setua yang Anda kira
Tembok secara luas diperkirakan berasal dari 2.000 tahun setelah 221 SM, ketika China pertama kali dipersatukan. Faktanya, hampir semua yang tua itu tidak lebih dari gundukan bumi. Gagasan populer tentang Tembok berasal dari batu, struktur bangunan yang dibangun oleh Ming (1358–1644). Usia maksimalnya adalah sekitar 500 tahun.
4. Itu tidak dibangun untuk mengusir orang Mongol
Tembok itu ditugaskan oleh Kaisar Pertama yang meninggal pada 210 SM, jauh sebelum munculnya bangsa Mongol sekitar 800 Masehi. Ancaman itu berasal dari Xiongnu, yang mungkin menjadi nenek moyang orang Hun. Konfrontasi klasik dengan bangsa Mongol terjadi hanya dari akhir abad ke-14, ketika bangsa Mongol diusir dari Cina oleh Ming.
5. Tembok tidak berisi mayat
Rumor kuno berbicara tentang pekerja yang dimakamkan di Tembok. Ini mungkin berasal dari kepala sejarawan dinasti Han, Sima Qian, yang mengkritik kaisar sendiri dengan menggigit pendahulunya Qin. Namun, tidak ada tulang yang pernah ditemukan di Tembok dan tidak ada bukti, tertulis atau arkeologis, untuk fitnah.
6. Ada lebih dari satu Dinding
Tembok bukanlah "itu". Itu adalah "mereka", dalam bentuk jamak. Mereka menjadi sedikit, dan sangat sedikit dari mereka yang terlihat seperti ciptaan mulia yang menjadi tujuan turis. Bagian-bagian yang jinak memberi jalan bagi yang liar - runtuh, tumbuh terlalu besar, dilarang untuk pejalan kaki - dan yang liar menghilang menjadi celah yang dibuat oleh jalan dan reservoir. Di banyak tempat, Tembok berlipat ganda, bahkan tiga kali lipat empat itu sendiri. Dan semua bit ini tumpang tindih satu sama lain dalam waktu. Bagian-bagian yang Anda lihat di sekitar Beijing memiliki preseden kuno, beberapa di antaranya berjalan langsung di bawah Tembok. Dan bagian-bagian yang terbagi ini tidak ada artinya dibandingkan dengan dinding bumi lainnya, yang berjalan ke barat dalam garis paralel dan segmen yang tersebar.
7. Itu bukan tembok
Yah, potongan-potongan Ming di sekitar Beijing berada, tetapi di barat, batu bata dan batu memberi jalan ke bumi: kadang-kadang dibentuk oleh unsur-unsur menjadi punuk unta; terkadang tidak lebih dari bank yang lembut; terkadang tidak ada sama sekali. Dan ada jauh lebih banyak ke Tembok daripada dinding atau tepi: benteng, barak, menara penjaga dan menara suar menguntit garis-garis utama Tembok dalam semacam lingkaran halo.
8. Itu tidak pernah menghentikan invasi
Tembok itu dengan mudah diserbu atau dihindari oleh suku-suku utara. Pada 1449, orang-orang Mongol menimbulkan kekalahan di Ming di selatan Tembok, dan baru pada masa damai (1571–1644) barulah selesai. Namun, itu jatuh ke Manchus pada 1644 ketika seorang jenderal Ming lokal membuka gerbang timur jauh, Shanhaiguan, kepada para penjajah.
9. Itu tidak cukup lebar untuk lima kuda sejajar
Ya memang, tetapi hanya pada beberapa bagian di sekitar Beijing yang dibangun sebagai dinding dan jalan. Bagian lain dari dinding Ming, terutama punggungan yang membentang di atas puncak Simatai, hanya cukup lebar untuk satu orang. Ke arah barat seringkali tidak ada jalan setapak. Kuda dan tentara harus berbaris di sepanjang pangkalan Tembok.
10. Marco Polo memang melihatnya
Benar, Marco tidak pernah menyebutkannya, yang telah digunakan sebagai argumen bahwa ia tidak pernah pergi ke Cina. Pada saat itu (pada akhir abad ke-13) seluruh Cina diperintah oleh bangsa Mongol, jadi tembok itu sudah mubazir sejak para penjajah menghancurkan Cina utara di bawah Jenghis Khan lebih dari 50 tahun sebelumnya. Bangsa Mongol, yang telah mengabaikan Tembok dalam perang, tidak perlu menyebutkannya dengan damai. Marco pasti telah melewatinya beberapa kali dalam perjalanannya dari Beijing ke istana Kublai Khan di Xanadu (Shangdu), tetapi tidak punya alasan untuk memperhatikannya.
1. Itu tidak bisa dilihat dari Bulan
Adalah Robert Ripley, ilustrator Amerika yang membuat kekayaan dengan fitur kartunnya Believe It or Not !, yang menyebut Tembok Besar "Karya manusia terkuat - satu-satunya yang akan terlihat oleh mata manusia dari Bulan". Pernyataan ini, tentu saja, didasarkan pada tidak ada bukti sama sekali, karena itu dibuat 30 tahun sebelum ada orang di luar angkasa. Namun itu menjadi sanksi dengan penggunaan. Bahkan Sinolog terkemuka Joseph Needham, penulis Sains dan Peradaban di Cina, menyatakan bahwa "Tembok telah dianggap sebagai satu-satunya karya manusia yang dapat dipilih oleh para astronom Mars". Meskipun didiskreditkan oleh astronot, versi Bulan masih banyak dikutip sebagai "fakta". Kebenaran didirikan sekali dan untuk semua selama penerbangan luar angkasa pertama China pada tahun 2003, ketika astronot Yang Liwei mengatakan dia tidak bisa melihat apa pun dari itu dari orbit.
2. Orang Cina tidak menyebut Tembok 'Tembok Besar'
Istilah Cina untuk Tembok muncul dari masa lalu yang jauh - jauh sebelum "Tembok Besar" digunakan - ketika setiap kota memiliki temboknya sendiri. Begitu mendasar hubungan antara tembok dan kota sehingga orang Cina menggunakan satu kata untuk menutupi mereka berdua, dan mereka masih melakukannya. Itu dia, di kamus ringkas standar Oxford Union Press: Chéng: “1. kota; 2. tembok kota ”. Tembok, tentu saja, lebih dari sekadar tembok kota, jadi orang Cina menambahkan kata sifat, bukan "besar" tetapi "panjang". Jadi bahasa Mandarin untuk "Tembok Besar", chng chéng, berarti Kota Panjang. Dan Tembok Panjang. Dan Long Cities, atau Long Walls, jamak. Ada cara untuk menyelesaikan kontradiksi: kupas tembok kota di benak Anda, rentangkan, taruh tanah pertanian dan garnisun di sepanjang itu, dan di sana Anda memilikinya - Tembok Besar sama dengan Kota Panjang.
3. Tembok yang Anda kenal dan cintai tidak setua yang Anda kira
Tembok secara luas diperkirakan berasal dari 2.000 tahun setelah 221 SM, ketika China pertama kali dipersatukan. Faktanya, hampir semua yang tua itu tidak lebih dari gundukan bumi. Gagasan populer tentang Tembok berasal dari batu, struktur bangunan yang dibangun oleh Ming (1358–1644). Usia maksimalnya adalah sekitar 500 tahun.
4. Itu tidak dibangun untuk mengusir orang Mongol
Tembok itu ditugaskan oleh Kaisar Pertama yang meninggal pada 210 SM, jauh sebelum munculnya bangsa Mongol sekitar 800 Masehi. Ancaman itu berasal dari Xiongnu, yang mungkin menjadi nenek moyang orang Hun. Konfrontasi klasik dengan bangsa Mongol terjadi hanya dari akhir abad ke-14, ketika bangsa Mongol diusir dari Cina oleh Ming.
5. Tembok tidak berisi mayat
Rumor kuno berbicara tentang pekerja yang dimakamkan di Tembok. Ini mungkin berasal dari kepala sejarawan dinasti Han, Sima Qian, yang mengkritik kaisar sendiri dengan menggigit pendahulunya Qin. Namun, tidak ada tulang yang pernah ditemukan di Tembok dan tidak ada bukti, tertulis atau arkeologis, untuk fitnah.
6. Ada lebih dari satu Dinding
Tembok bukanlah "itu". Itu adalah "mereka", dalam bentuk jamak. Mereka menjadi sedikit, dan sangat sedikit dari mereka yang terlihat seperti ciptaan mulia yang menjadi tujuan turis. Bagian-bagian yang jinak memberi jalan bagi yang liar - runtuh, tumbuh terlalu besar, dilarang untuk pejalan kaki - dan yang liar menghilang menjadi celah yang dibuat oleh jalan dan reservoir. Di banyak tempat, Tembok berlipat ganda, bahkan tiga kali lipat empat itu sendiri. Dan semua bit ini tumpang tindih satu sama lain dalam waktu. Bagian-bagian yang Anda lihat di sekitar Beijing memiliki preseden kuno, beberapa di antaranya berjalan langsung di bawah Tembok. Dan bagian-bagian yang terbagi ini tidak ada artinya dibandingkan dengan dinding bumi lainnya, yang berjalan ke barat dalam garis paralel dan segmen yang tersebar.
7. Itu bukan tembok
Yah, potongan-potongan Ming di sekitar Beijing berada, tetapi di barat, batu bata dan batu memberi jalan ke bumi: kadang-kadang dibentuk oleh unsur-unsur menjadi punuk unta; terkadang tidak lebih dari bank yang lembut; terkadang tidak ada sama sekali. Dan ada jauh lebih banyak ke Tembok daripada dinding atau tepi: benteng, barak, menara penjaga dan menara suar menguntit garis-garis utama Tembok dalam semacam lingkaran halo.
8. Itu tidak pernah menghentikan invasi
Tembok itu dengan mudah diserbu atau dihindari oleh suku-suku utara. Pada 1449, orang-orang Mongol menimbulkan kekalahan di Ming di selatan Tembok, dan baru pada masa damai (1571–1644) barulah selesai. Namun, itu jatuh ke Manchus pada 1644 ketika seorang jenderal Ming lokal membuka gerbang timur jauh, Shanhaiguan, kepada para penjajah.
9. Itu tidak cukup lebar untuk lima kuda sejajar
Ya memang, tetapi hanya pada beberapa bagian di sekitar Beijing yang dibangun sebagai dinding dan jalan. Bagian lain dari dinding Ming, terutama punggungan yang membentang di atas puncak Simatai, hanya cukup lebar untuk satu orang. Ke arah barat seringkali tidak ada jalan setapak. Kuda dan tentara harus berbaris di sepanjang pangkalan Tembok.
10. Marco Polo memang melihatnya
Benar, Marco tidak pernah menyebutkannya, yang telah digunakan sebagai argumen bahwa ia tidak pernah pergi ke Cina. Pada saat itu (pada akhir abad ke-13) seluruh Cina diperintah oleh bangsa Mongol, jadi tembok itu sudah mubazir sejak para penjajah menghancurkan Cina utara di bawah Jenghis Khan lebih dari 50 tahun sebelumnya. Bangsa Mongol, yang telah mengabaikan Tembok dalam perang, tidak perlu menyebutkannya dengan damai. Marco pasti telah melewatinya beberapa kali dalam perjalanannya dari Beijing ke istana Kublai Khan di Xanadu (Shangdu), tetapi tidak punya alasan untuk memperhatikannya.
Comments
Post a Comment